Tampilkan postingan dengan label Special Education. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Special Education. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Juli 2012

Pendidikan Karakter



PENDIDIKAN KARAKTER
(Konsep dan Peran Serta dalam Implikasi Penanaman Nilai-Nilai Perwujudan Pendidikan Karakter)

PENDAHULUAN
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3. Namun kenyataannya, pendidikan yang saat ini dilaksanakan di Indonesia belum mampu membentuk karakter para peserta didiknya sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut. Permasalahan antara moral atau karakter dan pendidikan sudah sering menjadi topik yang diperbincangkan, tetapi sayang solusi-solusi yang telah dicoba selama ini belum dapat menyelesaikan permasalahan ini., Berlatarbelakang masalah inilah gagasan pendidikan karakter muncul sebagai salah satu alternatif dalam memperbaiki mutu sumber daya manusia melalui sistem pendidikan berlandaskan pendidikan karakter.
Gagasan mengenai pendidikan karakter saat ini mulai marak dibicarakan. Tetapi yang masih umum penerapan pendidikan karakter ini masih pada taraf jenjang pendidikan pra sekolah (taman bermain dan taman kanak-kanak). Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya masih sangat jarang sekali. Kurikulum pendidikan di Indonesia masih belum menyentuh aspek karakter ini. Meskipun ada pelajaran pancasila dan kewarganegaraan, tapi itu masih sebatas teori dan tidak dalam tataran aplikatif. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada saat ini.
Pendidikan karakter menjanjikan terbentuknya karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi secara baik saat mereka melangkah di kehidupan bermasyarakat nanti. Gagasan pendidikan karakter menjadi satu solusi terbaik saat ini yang dapat diupayakan oleh pemerintah. Namun gagasan ini tidak akan dapat terealisasikan dengan baik apabila tidak ada sinergi yang baik antar semua pihak yang terlibat. Penentuan berhasil atau tidaknya penerapan dan kebermanfaatan pendidikan karakter ini bergatung pada seberapa jauh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan mampu membangun karakter pribadi mereka sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam pilar keutamaan pendidikan karakter di negara Indonesia sebagai negara Pancasila.

PEMBAHASAN

A.    Makna dan Konsep Pendidikan Karakter
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. 
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Konsep pendidukan karakter menujung 12 pilar-pilar keutamaan Pendidikan Karakter, yaitu meliputi:
1.      Penghargaan terhadap tubuh
Penghargaan terhadap tubuh merupakan keutamaan fundamental yang perlu dikembangkan dalam diri setiap orang. Penghargaan terhadap tubuh termasuk di dalamnya kesediaan dan kemampuan individu menjaga dan merawat kesehatan jasmani tiap individu. Kesehatan jasmani merupakan salah satu bagian penting bagi pembentukan keutamaan. Pendidikan karakter mesti memprioritaskan tentang bagaimana individu dapat menjaga tubuhnya satu sama lain, tidak merusaknya, melainkan membuat keberadaan tubuh tumbuh sehat sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan kodratnya. Penghargaan terhadap tubuh merupakan ekspresi diri individu untuk menjadi perawat dan pelindung satu sama lain. Individu mesti menumbuhkan dalam dirinya sendiri keinginan untuk merawat tubuh diri dan orang lain, termasuk pertumbuhan psikologis dan emosionalnya.
2.      Transendental
Pengembangan keutamaan transendental, baik itu yang sifatnya religius, keagamaan, maupun yang sublim, seperti kepekaan seni, apresiasi karya-karya manusia yang membangkitkan refleksi serta kemampuan untuk memahami kebesaran yang Illahi merupakan dasar bagi pengembangan pembentukan karakter. Setiap individu dianugerahi kepekaan akan sesuatu yang lembut, halus, yang bekerja secara rohani mendampingi manusia, kepekaan akan sesuatu yang adikodrati. Kepekaan akan yang Kudus, yang transenden, yang baik, yang indah, baik itu dalam diri manusia maupun di alam, merupakan salah satu sarana untuk membentuk individu menjadi pribadi berkeutamaan.
3.      Keunggulan akademik
Keunggulan akademik adalah tujuan dasar sebuah lembaga pendidikan. Keunggulan akademik berbeda dengan sekedar lulus ujian. Keunggulan akademik mencakup di dalamnya, cinta akan ilmu, kemampuan berpikir kritis, teguh pada pendirian, serta mau mengubah pendirian itu setelah memiliki pertimbangan dan argumentasi yang matang, memiliki keterbukaan akan pemikiran orang lain, berani terus menerus melakukan evaluasi dan kritik diri, terampil mengomunikasikan gagasan, pemikiran, melalui bahasa yang berlaku dalam ruang lingkup dunia akademik, mengembangkan rasa kepenasaranan intelektual yang menjadi kunci serta pintu pembuka bagi hadirnya ilmu pengetahuan. Dari kecintaan akan ilmu inilah akan tumbuh inovasi, kreasi dan pembaharuan dalam bidang keilmuan.
4.      Penguasaan diri
Penguasaan diri merupakan kemampuan individu untuk menguasai emosi dan perasaannya, serta mau menundukkan seluruh dorongan emosi itu pada tujuan yang benar selaras dengan panduan akal budi. Penguasaan diri termasuk di dalamnya kesediaan mengolah emosi dan perasaan, mau menempatkan kecondongan rasa perasaan sesuai dengan konteks dan tujuan yang tepat sebagaimana akal budi membimbingnya. Penguasaan diri termasuk di dalamnya kemampuan individu dalam menempatkan diri, bertindak dan berkata-kata secara bijak dalam ruang dan waktu yang tertentu.
5.      Keberanian
Keberanian merupakan keutamaan yang memungkinkan individu mampu melakukan sesuatu dan merelisasikan apa yang dicita-citakannya. Keberanian termasuk di dalamnya kesediaan untuk berkorban demi nilai-nilai yang menjadi prinsip hidupnya, tahan banting, gigih, kerja keras, karena individu tersebut memiliki cita-cita luhur yang ingin dicapai dalam hidupnya. Keberanian merupakan dorongan yang memungkinkan individu mewujudnyatakan dan merealisasikan impiannya.
6.      Cinta kebenaran
Cinta akan kebenaran merupakan dasar pembentukan karakter yang baik, bukan sekedar sebagai seorang pembelajar, melainkan juga sebagai manusia. Manusia merindukan kebenaran dan dengan akal budinya manusia berusaha mencari, menemukan dan melaksanakan apa yang diyakini sebagai kebenaran. Prinsip berpegang teguh pada kebenaran mesti diterapkan bagi praksis individu maupun dalam kehidupan bersama. Cinta akan kebenaran yang sejati memungkinkan seseorang itu berani mengorbankan dirinya sendiri demi kebenaran yang diyakininya. Sebab, keteguhan nilai-nilai akan kebenaran inilah yang menentukan identitas manusia sebagai pribadi berkarakter.
7.      Terampil
Memiliki berbagai macam kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan, bagi perkembangan individu maupun dalam kerangka pengembangan profesional menjadi syarat utama pengembangan pendidikan karakter yang utuh. Memiliki kemampuan dasar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, kompeten dalam bidang yang digeluti merupakan dasar bagi keberhasilan hidup di dalam masyarakat. Melalui kompetensinya ini seorang individu mampu mengubah dunia.
8.      Demokratis
Masyarakat global hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Ada kebutuhan untuk saling membutuhkan, bahu membahu satu sama lain. Masyarakat tidak dapat hidup secara tertutup sebab keterhubungan satu sama lain itu merupakan kondisi faktual manusia. Karena itu, setiap individu mesti belajar bagaimana hidup bersama, mengatur tatanan kehidupan secara bersama, sehingga inspirasi dan aspirasi individu dapat tercapai. Demokrasi mengandaikan bahwa individu memiliki otonomi dalam kebersamaan untuk mengatur kehidupannya sehingga individu dapat bertumbuh sehat dalam kebersamaan. Demokrasi termasuk di dalamnya pengembangan dan penumbuhan semangat kebangsaan.
9.      Menghargai perbedaan
Perbedaan adalah kodrat manusia. Menghargai perbedaan merupakan sikap fundamental yang mesti ditumbuhkan dalam diri individu. Terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, menghargai perbedaan mesti ditumbuhkan dalam diri tiap individu, karena negara kita ini berdiri karena para pendiri bangsa ini menghargai perbedaan, dan dalam perbedaan itu mereka ingin mempersatukan kekuatan dan tenaga dalam membangun bangsa.
10.  Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan unsur penting bagi pengembangan pendidikan karakter karena terkait dengan ekspresi kebebasan manusia terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Tanggung jawab ini memiliki tiga dimensi, yaitu tanggungjawab kepada (relasi antara individu dengan orang lain), tanggungjawab bagi (hubungan individu dengan dirinya sendiri), serta tanggungjawab terhadap (hubungan individu terkait dengan tugas dan tanggungjawabnya di dalam masyarakat).
11.  Keadilan
Bersikap adil, serta mau memperjuangkan keadilan adalah sikap dasar pribadi yang memiliki karakter. Keadilan penting untuk diperjuangkan karena manusia memiliki kecenderungan untuk antisosial. Untuk itulah diperlukan komitmen bersama agar masing-masing individu dihargai. Dalam konteks hidup bersama, keadilan menjadi jiwa bagi sebuah tatanan masyarakat yang sehat, manusiawi dan bermartabat. Tanpa keadilan, banyak hak-hak orang lain dilanggar.
12.  Integritas moral
Integritas moral merupakan sasaran utama pembentukan individu dalam pendidikan karakter. Integritas moral inilah yang menjadikan masing-masing individu dalam masyarakat yang plural mampu bekerjasama memperjuangkan dan merealisasikan apa yang baik, yang luhur, adil dan bermartabat bagi manusia, apapun perbedaan keyakinan yang mereka miliki. Integritas moral memberikan penghargaan utama terhadap kehidupan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan yang bernilai dan berharga apapun keadaan dan kondisinya. Kehadiran individu yang memiliki integritas moral menjadi dasar bagi konstruksi sebuah tatanan masyarakat beradab. Integritas moral muncul jika individu mampu mengambil keputusan melalui proses pertimbangan rasional yang benar, dan melaksanakannya dalam tindakan secara bijak, sesuai dengan konteks ruang dan waktu tertentu. Integritas moral termasuk di dalamnya kemampuan individu untuk membuat kebijakan praktis yang bermakna bagi hidupnya sendiri dan orang lain.
      Lickona, 1998: 53 (dalam Darmiyati, 2011:143-144) menyebutkan adanya 11 prnsip yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai, yaitu sbb:
1.      Memromosikan nilai-nilai prioritas atau inti (seperti sifat peduli, jujur, tulus, menghargai diri sendiri dan orang lain) dan mendukung implementasi nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi karakter yang baik.
2.      Mendefinisikan karakter secara komprehensif yang meliputi aspek pemikiran, perasaan, dan perilaku.
3.      Menggunakan pendekatan yang komprehensif, mendalam, dan proaktif terhadap implementasi dan pengembangan karakter.
4.      Menciptakan komunitas sekolah yang peduli
5.      Memberi peluang pada siswa untuk melakukan tindakan moral
6.      Menyusun kurikulum yang bermakna dan menghargai semua siswa, mengembangkan karakter mereka, dan membantunya untuk mencapai keberhasilan
7.      Berusaha keras untuk memelihara motivasi diri para siswa
8.      Melibatkan semua warga  sekolah sebagai komunitas belajar dan moral yang bersama-sama bertanggung jawab terhadap implementasi dan pengembangan karakter, dan berusaha untuk mentaati nilai-nilai prioritas atau inti yang sama yang akan menjadi teladan bagi para siswa
9.      Memelihara kepemimpinan moral secara bersama-sama dan mendukung inisiatif pendidikan karakter
10.  Melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai partner dalam usaha mengembangkan karakter
11.  Menekankan karakter sekolah dan menempatkan komponen sekolah berfungsi sebagai guru dan teladan bagu pembentukan karakter, hingga sampai kepada para siswa dalam mewujudkan karakter yang baik.
Jadi, agar penanaman nilai-nilai yang menjadi pilar keutamaan dalam pendidikan karakter dapat tertanam dengan baik, maka perlu untuk melaksanaka sesuai dengan prinsip-prinsip penanaman nilai. Sehingga pelaksanaan daripada konsep dan teori pendidikan karakter dapat terwujud secara nyata di lingkungan/ lembaga pendidikan terkait (sekolah).
B.     Implikasi dan Keterlibatan Sekolah, Komponen Sekolah, dan Orang Tua dalam Pendidikan Karakter
Dalam implikasi pendidikan karakter, sinergi dan peran serta pihak-pihak yang terkait sangat dibutuhkan. Pelaksanaan pendidikan di sekolah harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter berdasarkan nilai-nilai yang dimaksud serta mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diaamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari. Yang terpenting adalah, semua komponen sekolah bertanggung jawab terhadap standar perilaku yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pilar keutamaan dalam pendidikan karakter.
            Lickona, 1991:346 (dalam Darmiyati, 2011:145-148) menyebutkan adanya 6 unsur moral positif yang hendaknya ditanamkan di lingkungan sekolah. Keenam unsur tersebut adalah sbb.
            Pertama, kepala sekolah hendaknya memperkuat kepemimpinan moral akademik dengan cara:
1.      Mengartikulasikan visi dan misi sekolah secara jelas
2.      Memperkenalkan semua warga seklah dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan strategi pencapaiannya serta penilaian terhadap tujuan-tujuan tersebut
3.      Meminta dukungan dan partisipasi para orang tua/ wali siswa
4.      Memodelkan bilai, norma, dan kebiasaan sekolah melalui interaksi dengan guru, karyawan, siswa dan orang tua.
Kedua, pihak sekolah membuat aturan atau disiplin sekolah yang efektif dengan cara:
1.      Mendefinisikan semua nilai, norma, dan kebiasaan secra jelas dan memperkuatnya
2.      Mengatasi masalah-masalah perilaku siswa dengan cara yang dapat membantu perkembangan moral mereka
3.      Memberi jaminan bahwa nilai, norma, dan kebiasaan yang diterapkan pihak sekolah akan ditegakkan sepenuhnya di lingkungan sekolah dan dengan segera akan menghentikan semua perilaku yang menyimpang.
Ketiga, pihak sekolah menciptakan suasana yang nyaman dengan cara:
1.      Mendorong semua warga sekolah untuk memberikan perhatian dan kepeduliannya antar sesama
2.      Memberi kesempatan pada semua pihak untuk saling mengenal
3.      Menjadikan sebagian besar siswa agar tertarik untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
4.      Memperkuat kegiatan keolahragaan
5.      Memasang berbagai visualisasi atau pamflet yang akan membantu perkembangan nilai, norma, dan kebiasaan yang positif
6.      Menekankan setiap kelas untuk memberikan sumbangan yang positif dan bermanfaat bagi sekolah
Keempat, pihak sekolah dapat menggunakan organisasi siswa untuk memromosikan terbinanya warga sekolah yang bertanggung jawab dengan cara:
1.      Menjadikan organisasi siswa berperan maksimal dalam partisipasi mereka dan meguatkan interaksi antar kelas-kelas yang ada dengan lembaga kesiswaan
2.      Memberi tanggung jawab pada lembaga kesiswaan untuk dapat mengatasi persoalan-persoalan dan su-isu yang memberikan dampak terhadap kualitas kehidupan sekolah
Kelima, pihak sekolah dapat menciptakan komunitas moral dengan cara:
1.      Menyediakan waktu dan dukungan kepada guru untuk bekerja sama dalam menyusun pembelajaran yang bermuatan karakter
2.      Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
Dan yang keenam adalah, pihak sekolah harus menekankan nilai-nilai moral dengan cara melunakkan tekanan-tekanan akademik sehingga para guru tidak mengabaikan perkembangan sosial dan moral para siswa, serta dengan mendrong para guru untuk senantiasa bekerja atas dasar nilai, norma, dan kebiasaan yang positif.


PENUTUP
A.       Kesimpulan
Pendidikan karakter merupakan sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karater terdapat 12 pilar-pilar keutamaan, yaitu penghargaan terhadap tubuh, transendental, keunggulan akademik, penguasaan diri, keberanian, cinta kebenaran, terampil, demokratis, menghargai perbedaan, tanggung jawab, keadilan, dan integritas moral.
Implikasi pendidikan karakter tidak hanya ditujukan bagi peserta didik sebagai subyek didikan, namun bagi seluruh warga sekolah. Sehingga pendidikan karakter merambah pada semua komponen pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan dalam membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis serta bertanggung jawab. Berhasil atau tidaknya pendidikan karakter bergatung pada seberapa jauh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan mampu membangun karakter pribadi mereka sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam pilar keutamaan pendidikan karakter, sehingga perlu adanya sinergi yang baik antara semua komponen pendidikan serta berbagai pihak yang terkait. 

LKS SAINS DASAR PEND. IPA




Standar Kompetensi                      Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda, dan kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar                          
1.       Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas.
2.       Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna, atau rasa) yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka.
3.       Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca dan kertas.
Tujuan                                 
a.       Membuat daftar benda-benda dan mengelompokkannya berdasarkan sifat
b.      Membandingkan serta mmbedakan sifat pada benda cair dengan benda padat
c.       Mendemonstrasikan perubahan sifat pada benda dan membandingkan benda sebelum dan setelah mengalami perubahan
d.      Membuat daftar benda yang banyak digunakan sehari-hari dan menjelaskan kegunaannya
e.      Memprediksi benda jika tidak digunakan sesuai dengan kegunaannya dan mencari informasi alasan orang menggunakan benda tersebut.

A.      Mendeskripsikan Sifat-Sifat Benda Padat Dan Benda Cair
1.       Sifat-sifat Benda
Cermin

Uang logam
Air yang dituangkan

Spons

Pernahkah kamu mengamati dan menyentuh benda-benda seperti gambar di atas? Permukaan cermin terasa halus jika disentuh. Sebaliknya, permukaan uang logam terasa kasar. Selain kasar, uang logam terasa keras. Adapun spons terasa lunak dan lentur jika ditekan. Sifat lain yang tampak pada gambar adalah air yang dituangkan dapat mengalir. Namun, benda-benda yang lain tidak dapat mengalir. Berdasarkan uraian tersebut, kamu telah mengetahui bahwa setiap benda memiliki sifat tertentu.
 Semua benda padat jika dipindahkan ke wadah yang berbeda, ukuran dan bentuknya selalu tetap. Selain itu, benda padat memiliki sifat dapat digenggam.  Benda cair memiliki bentuk sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Air yang dituangkan ke dalam wadah yang bulat, bentuknya akan bulat. Ketika air tersebut dipindahkan ke wadah yang panjang, bentuknya akan panjang. Walaupun demikian, jika jumlah air di setiap wadah diukur, jumlahnya akan tetap. Sekarang, jika kamu diminta menggenggam air, dapatkah kamu melakukannya? Berbeda dengan benda padat, air tidak dapat digenggam.

2.  Adakah Sifat Benda padat dan benda cair yang sama?
Dari hasil percobaan sains I , diketahui bahwa air dapat memenuhi gelas yang kosong. Ketika gelas tersebut diangkat, gelas tersebut akan terasa berat. Ini menunjukkan benda cair memiliki berat dan menempati ruang. Bagaimana dengan benda padat? Cobalah lihat tas kalian masing-masing. Awalnya tas kosong, setelah diisi buku dan alat tulis lainya, tas kalian menjadi penuh. Tas kalian juga teras aberat ketika diangkat. Kedua peristiwa ini menunjukkan bahwa benda padat juga memiliki sifat menempati ruang dan memiliki berat.

3.  Sifat berbagai benda padat
Sebelumnya, kalian telah mengetahui sifat-sifat dari benda padat. Namun, setiap benda juga memiliki sifat benda lainnya yang berbeda-beda.  Semua benda memiliki bentuk asal yang berbeda-beda. Lilin malam bersifat lunak. Jika di tekan, bentuk lilin yang asalnya bulat dapat berubah/ bandingkanlah dengan koin/uang logam. Jika dipegang atau ditekan bentuknya tetap.

Gelas Kaca


Garpu plastik


Gelas kaca bersifat keras. Jika dipegang dan ditekan, bentuknya tetap. Namun, gelas kaca mudah pecah jika membentur benda keras. Sedangkan garpu plastik, jika dilentingkan atau ditekan, bentuknya akan berubah. Namun, setelah tidak dilentingkan atau tidak ditekan, bentuknya akan kembali seperti semula.

4.  Sifat berbagai benda cair
Setiap benda cair memiliki sifat yang berbeda-beda. Perbedaan sifat benda cair bisa diamati dari warna, kekentalan, aroma dan rasanya. Misalnya, kecap memiliki warna hitam, keadaannya kental, dan rasanya manis. Adapun minyak kelapa berwarna kuning, kental dan berasa tawar. Ayo perhatikan benda-benda cair lainnya yang ada di sekitarmu. Bagaimanakah sifatnya?

B.  Perubahan Sifat Benda
1.  Perubahan sifat benda padat 

2.  Perubahan sifat benda cair
Setelah mengetahui sifat dari es yang dapat berubah menjadi air, muncul pertanyaan apakah air dapat berubah menjadi es? Air dapat diubah menjadi es dengan menyimpannya di ruangan bersuhu 0 derajat celcius ( 0° C). Perubahan es ini disebut membeku.
3.  Perubahan sifat pada benda yang dibakar
Pernahkah kamu memperhatikan kayu yang dibakar? Perubahan apa yang terjadi pada kayu tersebut? Apakah kayu yang dibakar dapat kembali ke bentuk semula?

PERCOBAAN SAINS 2
Mengamati Perubahan sifat benda yang dibakar
Alat dan bahan :
Ranting kayu yang jatuh dari pohon & korek api
Cara Kerja :
1.       Lakukanlah secara berkelompok
2.       Kumpulkanlah ranting-ranting kayu.
3.       Dengan bantuan guru atau orang tuamu, bakarlah ranting-ranting kayu itu.
4.       Amatilah yang terjadi dengan ranting kayu yang dibakar
5.       Amati pula hasil pembakarannya.
Diskusikan pertanyaan berikut sebagai bahan membuat laporan.
1.       Apa yang terjadi pada ranting kayu setelah dibakar?_______________
2.       Adakah perubahan warna dari ranting sebelum dan sesuadah dibakar? __________________________________________________________
3.       Apakah yang diperoleh setelah ranting kayu habis terbakar? ________ __________________________________________________________
4.       Dapatkah kamu mengembalikan wujud ranting yang sudah terbakar kewujud semula? ___________________________________________
5.       Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini?  ______________ __________________________________________________________
 






C.  Kegunaan Benda Berdasarkan Jenis Bahan
Amatilah berbagai peralatan di sekitarmu. Terbuat dari apakah peralatan tersebut? Bagaimana jika peralatan tersebut menggunakan bahan yang lain? digunakan untuk apa benda-benda tersebut?
Tabel Bahan Pembuat dan Keguanaan Benda-Benda
No
Peralatan
Bahan
Kegunaan
1



2



3



4



5



6



7



8



   Isilah tabel diatas sesuai dengan petunjuk. Diskusikan dengan kelompokmu, mengapa peralatan tersebut terbuat dari bahan-bahan seperti yang tertulis pada tabel? Setiap peralatan terbuat dari bahan yang sesuai dengan kegunaan peralatan tersebut. Misalnya, plastik bersifat ringan, antipecah, dan kedap air. Plastik sering digunakan sebagai bahan gelas, piring, payung, atap dan gayung.
  
Sekarang, perhatikan gambar dibawah ini. Bagaimana cara orang tersebut berkendara disaat turun hujan. Orang tersebut berlindung dari hujan menggunakan jas hujan, bandingkan dengan yang tidak mengenakan jas hujan. Jas hujan terbuat dari plastik. Plastik merupakan bahan yang kedap air sehingga dapat melindungi orang tersebut dari air hujan.



Bahan lain yang sering digunakan untuk membuat peralatan adalah kaca dan karet. Kaca mempunyai sifat keras tetapi mudah pecah. Beberapa alat yang terbuat dari kaca antara lain gelas, piring, kaca jendela. Adapun karet mempunyai sifat elastis. Ban mobil merupakan contoh benda yang terbuat dari karet.  
                                                                                                  

Berlatih Sains
A.    Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1.      Agar-agar setelah dimasak dan didinginkan akan berubah bentuk, sama dengan ... jika dimasak dan didinginkan.
a.       Beras                           b. Tepung kanji                       c. Buah-buahan
2.      Bahan makanan yang jika direbus akan mengeras adalah . . .
a.       Ketimun                      b. Labu siam                            c. Telur
3.      Pandu memiliki benda yang terbuat dari kertas, kayu dan lilin. Jika ketiganya dibakar, wujud benda berbahan . . . akan kembali ke semula.
a.       Kertas                          b. Kayu                                   c. Lilin
4.      Benda yang berbahan tipis, ringan dan tidak kedap air adalah ciri-ciri . . .
a.       Kertas                          b. Plastik                                 c. Seng
5.      Serbuk kayu jika dimasukkan ke wadah akan memenuhi tempatnya. Hal tersebut sesuai dengan sifat benda, yaitu . . .
a.       Menempati ruang        b. Bentuk sesuai wadah          c. Memiliki berat

B.     Isilah titik – titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1.      Dapat digenggam merupakan salah satu sifat benda . . .
2.      Plastisin atau lilin malam merupakan contoh benda  . . . . . . . . . .  yang lunak.
3.      Perubahan gula merah menjadi larutan gula merah disebut . . . .
4.      Benda yang berbahan  . . .  . . . . . .  . dapat tembus cahaya.
5.      Plastik digunakan sebagai bahan pembuat payung karena bersifat  . . . . . . . . air.

C.    Jawablah dengan singkat dan tepat.
1.      Jelaskan perbedaan dan persamaan yang kamu ketahui antara benda padat dan benda cair.
Jawab : _________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.      Sebutkan beberapa contoh perubahan pada benda yang kamu ketahui.
Jawab : _________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3.      Sebutkan lima jenis bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab : _________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

NOTE : Gambar tergantung kreatifitas masing-masing